KEBIASAAN KECIL YANG DAPAT BERBAHAYA
KEBIASAAN KECIL BERAKIBAT FATAL UNTUK KESEHATAN
Hal
– hal yang selama ini kita anggap suatu kebiasaan ternyata berdampak
negative dan cenderung fatal. Namun terdapat pula sedikit sisi
positifnya. Saya tertarik dengan judul ini karena melihat kencenderungan
prilaku yang mungkin kita anggap remeh karena kita tidak mengetahui
dampaknya bagi kesehatan tubuh kita.
Dan
menurut beberapa peneliti telah menggungkapkan beberapa kebiasaan buruk
tersebut berdampak negative yang cukup berbahaya, salah satunya adalah
KANKER bahkan kematian. Berikut dibawah ini adalah contoh-contoh
kebiasaan yang kita anggap sepele namun ternyata dapat membahayakan bagi
kesehatan.
- Mencukur Bulu Ketiak
Anderson
Cancer Center menyimpulkan bahwa wanita yang mencukur bulu ketiaknya
ternyata 10 kali lebih rentan terhadap kanker payudara dibandingkan
dengan wanita yang membiarkan bulu ketiaknya tumbuh apa adanya. Dr.
Therese Bevers dari M.D. Anderson mengungkapkan, dengan mencukur bulu
ketiak, di ketiak akan timbul banyak luka tak kasat mata serta pori-pori
di daerah ketiak akan membesar. Ini memungkinkan toxin dan zat kimia
dari berbagai produk seperti deodorant, bedak, dan krim akan dengan
mudah memasuki kulit.
Deodorant
antiperspirant menambah mudah toxin masuk ke dalam kulit, karena
antiperspirant mencegah pengeluaran keringat yang bisa membantu
melunturkan toxin yang masuk. Toxin yang masuk itu dapat tertimbun pada
payudara, dan akibatnya adalah timbulnya kanker. Bevers menjelaskan
bahwa bulu ketiak memang berguna untuk melindungi ketiak dari zat racun
yang hendak masuk dari luar tubuh, karena di ketiak terdapat kelenjar
limfa yang memudahkan transportasi racun terutama kepayudara dan bagian
tubuh lainnya.
Kesimpulan
adanya hubungan antara kanker dan mencukur bulu ketiak ini diperoleh
dari pendataan terhadap wanita di Amerika Serikat dan Eropa selama 10
tahun terakhir. American Cancer Society memperkirakan bahwa pada tahun
2002 saja akan timbul 175.000 kasus baru kanker payudara ganas di
Amerika Serikat, dan akan terjadi 43.000 kematian karena kanker
payudara.
Pria
terbukti jauh lebih aman terhadap bahaya ini karena kebanyakan pria
tidak mencukur bulu ketiaknya. Ketika ditanya apakah menghilangkan bulu
ketiak dengan cara lain seperti waxes dan mencabutnya juga meningkatkan
kerentanan yang sama terhadap kanker, Bevers menjawab memang membuang
bulu ketiak dengan mencukurnya adalah paling berbahaya karena
kemungkinan timbulnya luka-luka minor lebih besar, namun cara lain
justru memperbesar pori-pori jauh lebih besar daripada mencukur sehingga
secara garis besar seluruhnya sama bahayanya. Bevers menyarankan agar
wanita tidak perlu mencukur bulu ketiaknya karena bahayanya sangat besar
dibandingkan dengan manfaatnya.
2. Tidur Dengan Bantal Dan Matras
Secara
umum, rata-rata manusia meninggalkan 1,5 juta sel kulit mati per jam
dan mengeluarkan cairan tubuh setidaknya 1 kwart per hari, meski tidak
melakukan apa pun. Kulit-kulit mati ini berakumulasi di bantal dan kasur
menjadi makanan enak bagi para kutu-kutu kecil.
Setiap
10 tahun, kasur akan terasa 2 kali lebih berat dari berat awal karena
akumulasi dari rambut, cairan tubuh, rambut hewan, kulit mati, jamur,
spora, bakteria, zat kimia, serat, kutu debu, serangga, dan
lain-lainnya. Setelah 5 tahun, 10 persen dari berat bantal Anda adalah
kutu-kutu debu. Inilah yang terhirup oleh Anda saat tertidur. Di atas
benda apa yang Anda tiduri, itu bisa berpengaruh terhadap alergi atau
asma Anda.
Karena
kita masih harus tidur menggunakan bantalan empuk, maka saran yang bisa
dilakukan adalah dengan menutup bantal dan kasur dengan seprai tebal
atau berlapis. Ini perlu dilakukan agar mencegah penyakit tertimbun di
kasur dan bantal Anda. Disarankan pula untuk mencuci seprai setiap satu
minggu sekali dengan air panas antara 55-65 derajat celsius.
- Bahaya Minum Sambil Berdiri
Ada
beberapa akibat buruk kalau minum sambil berdiri. Selain nggak bakal
bisa memberikan kesegaran pada tubuh secara optimal, air yang masuk
kedalam tubuh akan cepat turun ke organ tubuh bagian bawah. Hal ini
dikarenakan air yang dikonsumsi nggak tertampung di dalam lambung yang
nantinya akan dipompa oleh jantung untuk disalurkan keseluruh
organ-organ tubuh. Karena itu air nggak akan menyebar ke organ-organ
tubuh yang lain. Padahal menurut ilmu kedokteran,delapan puluh persen
lebih dari tubuh manusia terdiri dari zat cair.
Tulang-tulangpun
bahkan mengandung air sebanyak tiga puluh sampai empat puluh persen.
Kalau pembuangan air dari dalam tubuh lebih besar daripada pemasukannya,
maka bakal dehidrasi (kekurangan zat cair dalam tubuh). Begitu juga
kadar air dalam jaringan tubuh diatur dengan nggak tepat. Jika terdapat
selisih sepuluh persen saja maka gejala-gejala serius akan timbul. Kalau
selisih ini mencapai dua puluh persen maka seseirang bisa mati.
Apa efek lainnya jika tetap minum berdiri?
Jadi
begini, pada dasarnya air yang masuk dengan cara duduk (minum duduk)
akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler
(berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup.
Setiap air yang kita minum bakal disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan
yang berada di ginjal. Nah, Jika kita minum sambil berdiri, Air yang
kita minum, akan masuk ke tubuh tanpa disaring lagi. Langsung menuju
kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi
pengendapan disaluran ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa
di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah
satu penyakit ginjal yang berbahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar