- Wingko Durian
Bahan :
1) 250 gram tepung
ketan
2) 100 gram kelapa
parut
3) 100 gram gula
pasir
4) 75 gram
mentega/margarine
5) 100 cc santan
kental
6) 2 butir telur
7) 200 gram daging
buah durian, haluskan
Cara membuat :
1) Campur margarin dan gula, kocok
hingga lembut, lalu tambahkan telur satu per satu sambil terus dikocok hingga
rata dan mengembang.
2) Masukkan tepung ketan, kelapa
parut, dan air, aduk rata, lalu tambahkan daging buah durian, aduk rata.
3) Siapkan loyang anti lengket lalu
tuang adonan ke dalamnya, panggang dalam oven 300F hingga matang dan berwarna
kecoklatan, angkat, sajikan.
- Selai Durian
Untuk
durian-durian yang belum matang dapat dibuat selai durian.
Cara
pembuatannya :
1) Buah durian
yang kurang tua dikumpulkan dalam piring, kemudian daging buah durian dikupas,
pisahkan dari bijinya.
2) Ditekan-tekan
dengan sendok agar hancur, jangan pergunakan blender atau sejenisnya karena
banyak udara akan masuk / tercampur, nantinya dapat menurangi masa simpan
selai.
3) Masukkan
kedalam gelas takar, untuk setiap 1 cup durian diperlukan 3 keping gula
jawa. Hancurkan gula jawa dengan dipotong-potong halus dan lalu masukkan
ke penggorengan.
4) Tambahkan
air sebanyak 5sdm air.
5)
Panaskan diatas api agar gulanya lumer, stel api sedang-sedang saja.
6)
Aduk terus menerus sampai semua gula lumer, jika gulanya kotor dapat
dilakukan penyaringan.
7)
Saat mendidih, segera kecilkan api aduk terus agar tidak gosong tetapi
kental.
8)
Masak selama kurang lebih 20menit sampai gula mengental. untuk mengujinya,
tekan dan tarik sodet secara cepat, gula akan menyatu kembali dengan perlahan.
Jika masih cepat menyatunya, lanjutkan pendidihan sampai kekentalan yang
dikehendaki.
9)
Jika terlalu kental, jam / selai akan terlalu kaku sehingga sulit diratakan
diatas roti.
10) Masukkan durian, dan aduk sampai
merata. Aduk terus sampai mulai mengumpal, kurang lebih selama 30menit.
11) Setelah menggumpal, dapat
ditambahkan essence durian untuk menambah wangi bau durian yang selama proses
pendidihan dan pengentalan sebagian besar menguap.
12) Aduk kembali sampai merata dan
matikan api kompor, angkat dan diamkan sampai dingin (dapat ditutup dengan
serbet yang bersih), jangan diaduk-aduk lagi, karena pada saat proses
pendinginan jika diaduk-aduk udara akan masuk sehingga mengurangi ketahanan selai
durian didalam penyimpanan. Masukkan kedalam botol selai yang sudah disuci
hamakan (dicuci bersih, botol direbus sampai mendidih, keringkan dengan
dibalik, bagian dalam botol jangan tersentuh tangan atau dibersihkan ulang
dengan lap), setelah kering benar, botol siap untuk diisi.
13) Selai jangan diaduk-aduk,
tetapi satu sendok demi satu sendok masukkan selai durian kedalam botol.
Usahakan jangan sampai ada udara terperangkap diantara selai. Sendok dan
tangan harus bersih dan kering, agar ketahanan selai dapat lebih lama.
14)
Tutup rapat dan masukkan kedalam lemari es. Sangat enak untuk isi roti
tawar panggang, atau disantap sambil dicocol dengan roti panggang.
- Dodol Lempok
Bahan dan Alat
Durian masak
:
4-5 kg
Gula pasir : 1 kg
Garam
: 1 sendok teh
Pisau besar
Tungku
Pengaduk
Plastik pembungkus
Cara Pembuatan :
1) Durian
dibuka dan dimbil isinya.
2) Pisahkan
daging buah dari isinya
3) Tambahkan gula pasir
sebanyak 1 kg untuk setiap daging buah
4) sebanyak 4-5 kg
dan 2 sendok teh garam.
5) Semua bahan
dinmasukkan ke dalam kuali yang diletakkan pada tungku. Tungku dibuat dari drum
bekas dibagi dua (setengah bagian drum) kemudian dibuat lubang kayu
6) Bahan yang ada
di kuali diaduk terus menerus, Api jangan terlalu besar. Lama
pengadukan sekitar 3-4 jam.
7) Lempok siap
diangkat dan dianggap matang jika sudah tidak lengket di pengadukan.
- Wajik
Bahan :
1) 500 gram
ketan putih, rendam
2) 5 lembar
daun pandan. Simpulkan
3) 300 cc
santan dari ½ butir kelapa
4) 250 gram
daging durian, haluskan
5) 200 cc
santan dari ½ butir kelapa
6) 400 gram
gula merah, iris-iris
7) 125 gram
gula pasir
8) ¼ sendok the
garam
Cara Membuat Wajik durian :
1) Kukus ketan
bersama daun pandan hingga setengan matang, Beri 300 cc santan mendidih. Aduk-aduk
kukus kembali hingga ketan matang, angkat. Sisihkan
2) Panaskan 200 cc
santan, gula merah, gula pasir. Masak hingga gula larut, angkat, saring
3) Santan dicampur
dengan durian, aduk-aduk rata. MAsak hingga kental. Campur
dengan ketan kukus, aduk-aduk rata
4) Masukkan ke
loyang yang telah dioles mentega padatkan
5) Setelah
dingin, potong-potong. Hidangkan. Untuk 25 potong.
- Dampo Durian khas Palopo
Cara membuat dampo durian yaitu :
1) Daging
durian dilepaskan dari bijinya, kemudian dimasukkan ke dalam wajan. Bisa juga
dicampur dengan sedikit tepung.
2) Setelah itu
daging durian tersebut dicampur dengan gula pasir atau gula merah.
3) Selama masa
pemasakan di atas wajan, harus terus diaduk agar tidak hangus.
4) Jika dirasa
sudah cukup, ditandai dengan perubahan warna menjadi kecokelatan, daging durian
tersebut kemudian didinginkan
5) Jemur selama
kurang lebih tiga hari.
Dalam satu kilogram dampo durian, biasanya terbuat dari kurang lebih 10
biji durian lokal atau lebih. Satu kilogram dempo durian
dijual antara Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu.
2.
Biji Durian
- Tepung Biji Durian
Tahap pembuatan biji durian hingga menjadi tepung biji durian dapat dibuat
melalui beberapa tahap sebagai berikut :
1) Penyortiran
Bahan baku yang digunakan untuk
tepung biji durian adalah sembarang. Namun yang lebih bagus adalah biji durian
yang mempunyai diameter 6 cm, apabila dikupas daging bijinya banyak.
2) Pencucian
Biji durian yang sudah disortir
kemudian dicuci 2 kali, setiap kalinya air diganti kemudian ditriskan.
3) Perebusan
Biji durian yang telah dicuci
kemudian direbus selama 3 jam, gunanya untuk mempermudah pengupasan dan
membunuh bakteri – bakteri pembusuk. Lalu diiriskan untuk menghilangkan
getahnya yang masih menempel pada kulit bijinya (spermodermis).
4) Pengupasan
Biji durian setelah ditiriskan,
dikupas dengan menggunakan pisau satu persatu. Dimaksudkan untuk menghilangkan kulit arinya.
5) Pengirisan
Biji durian yang telah
dikupaskulit biji sampai tali bijinya, hingga yang tersisa inti bijinya saja.
Kemudian diiris – iris dengan menggunakan pisau, pengirisan ini dimaksudkan
untuk mempercepat dalam pengeringan.
6) Pengeringan
Dari hasil pengeringan langsung
dikeringkan dengan menggunakn tenaga sinar matahari, proses pengeringan
dilakukan sampai kering. Karena dengan daging yang kering guna mempermudah
dalam proses penepungan pada biji durian.
7) Penepungan
Biji durian yang telah
dikeringkan, dibuat tepung dengan lat penepung (grinder). Penepungan dilakukan
sampai ukuran butir kira – kira 80 mesh, dari 1 kg biji durian kering
menghasilkan tepung biji durian 500 gram.
8) Penyimpanan
Tepung biji durian agar than lama
dalam penyimpanannya disimpan dalam tempat yang rapat, tidak lembab suhunya.
Apabila suhunya lembab dan tidak rapat akan mengakibatkan kerusakan pada tepung
seperti ditumbuhi jamur atau kutu. Sehingga penyimpanannya dapat dilakukan
dalam kantong plastic, karung kain, kantong besar dan lain-lain.
- Kerupuk Biji Durian
Tahapan
dalam pembuatan kerupuk biji durian yaitu :
1)
Pembuatan Bumbu dan Adonan
Bawang putih
dan garam dihaluskan. Tepung biji durian dicampur dengan tepung tapioka denga
perbandingan 1 : 1 dicampur pada satu wadah yang kemudian diberi air. Setelsah
itu bumbu ( Bawang putih dan garam yang telah dihaluskan ) dicampur pada adonan
tersebut. Untuk memberi rasa khas durian dan menambah nilai gizi kerupuk
alfabetis ini, ditambahkan salut biji atau sering disebut dengan daging buah
durian.
2)
Pemasakan atau Tahap Pengukusan
Adonan yang
sudah jadi, diletakkan pada loyang secara melebar dan pipih kemudian dikukus.
Pengolahn ini menggunakan panas uap air. Pemasakan adonan juga dapat dilakukan
dengan pengukusan menggunakan risupan.
3)
Tahap Pengirisan atau tahap Pembentukan ( penyetakan ) Kerupuk
Setelah matang,
adonan dikeluarkan dari loyang kemudian didinginkan beberapa menit. Adonan yang
masih dalam keadaan hangat, dicetak dengan menggunakan cetakan huruf yang
terbuat dari monel. Pembentukan menjadi huruf alfabet ini selain karena untuk
menarik perhatian juga dikarenakan belum adanya kerupuk bentuk alfabet. Selain
itu digunakan untuk media pembelajaran anak. Setelah dicetak, bisa dirapikan
dengan menggunakan gunting.
4)
Tahap Pengeringan
Adonan yang
telah dibentuk menjadi huruf kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari hingga
benar – benar kering. Tetapi jika cuaca mendung membutuhkan waktu yang lama.
5)
Tahap Penggorengan
Adonan kerupuk
yang telah kering, digoreng pada wajan dengan minyak goreng yang cukup bnyak
dan cukup panas. Hal ini diupayakan karena bila minyak gorengnya kurang maka
kerupuk tidak dapat mengembang dengan baik.
6)
Tahap Akhir atau Tahap Pengemasan
Setelah kerupuk
digoreng, kerupuk dimasukkan pada suatu wadah tertutup lalu ditaburi serbuk
gula halus atau serbuk bumbu lain sesuai selera, kemudian dikocok – kocok agar
bumbu itu menyatu dengan kerupuk tersebut. Serbuk gula halus tersebut
mengandung sukrosa yang merupakan guna disakarida pada karhohidrat. Karena,
orang yang memakan berbagai makanan yang mengandung karbohidrat cukup, akan
menjamin terlaksananya berbagai kegiatan sehari –hari, kelebihannya akan
disimpan sebagai cadangan energi dalam hati dan otot dalam bentuk glikogen (
glikogen hati dan glikogen otot ) yang sewaktu – waktu diperlukan karena adanya
kegiatan – kegiatan yang lebih berat dapat segera digunakan.
- Jenang Biji Durian
Bahan
pembuatan jenang dengan menggunakan tepung biji durian yaitu :
1)
Bahan 500 g
2)
Tepung biji durian 250 g
3)
Tepung beras ketan 250 g
4)
Daging durian 1000 g
5)
Gula kelapa 1000 cc
6)
Santan dari 10 kelapa
7)
1 Sdm Garam
Cara Membuat :
1)
Santan kelapa dimasak sampai lemaknya (santan kental) terangkat keatas,
kemudian pindahkan lemak (santan kental) yang sudah terangkat ke wajan dan sisa
perebusannya, didinginkan untuk pengadonan tepung.
2)
Membuat adonan dengan menggunakan sisa perebusan santan dengan tepung
sampai berambut.
3)
Santan kental, gula kelapa, dan garam, dimasak sampai mengkilap, kemudian
didinginkan sebentar sambil adonan tadi dimasukkan dan diaduk sampai rata.
4)
Santan kental dan adonan yang sudah tercampur rata, dimasak sampai kalis
kira - kira membutuhkan waktu antara 5 sampai 6 jam.
5)
Setelah kalis diangkat, kemudian di cetak dan setelah itu didinginkan pada
suhu kamar selama satu malam.
6)
Kemudian dipotong dengan ukuran 1 X 3 X 3 , lalu dibungkus dengan dikemas.
3.Kulit Durian
- Kertas
Kertas dari
kulit durian memiliki serat yang lembut. Pembuatan kertas dari kulit durian
tidak mesti menggunakan 100% kulit durian. Bisa juga dicampur dengan kulit
buah-buahan lain, khususnya untuk memperoleh warna alami yang berbeda atau
lebih eksotis. Kulit buah rambutan akan memberi warna kemerahan, kulit manggis warna
alami ungu, kulit buah naga warna ungu dan menambah kelembutan kertas. Namun
harus dijaga agar rasio bahan campuran tidak lebih dari 50% terhadap kulit buah
durian karena bisa memengaruhi mutu kertas yang dihasilkan.
Berikut ini tahap-tahap proses
pengolahannya :
1)
Kulit durian dicuci dengan air bersih lalu direndam selama 30 menit dalam
20 liter air yang telah diberi 1 g kalium permanganat.
2)
Kemudian diiris-iris dalam ukuran kecil.
3)
Sementara itu kertas koran dicabik-cabik hingga ukuran kecil lalu direndam
dalam air selama 24 jam.
4)
Dalam proses selanjutnya dipergunakan 1,75 kg kulit durian dan 0,25 kg
kertas koran sehingga rasio berat kulit durian dan kertas koran 7:1.
5)
Rebus kulit durian dalam 4 liter air selama satu jam lalu dibiarkan
mendingin.
6) Kulit durian rebus dan
rendaman kertas koran dimasukkan dalam tangki berisi 40 liter air mendidih lalu
diaduk.
7) Bubur kertas itu dituangkan
pada tapisan nylon no. 16 yang berbingkai kayu lalu seratnya disebar dan
diratakan secara konsisten di seluruh permukaan tapisan. (Ketebalan dan
kerapian permukaan kertas akan bergantung pada ketrampilan orang yang melakukan
perataan).
8) Tapisan yang telah diolesi
bubur kertas dijemur di bawah sinar matahari selama 5 jam.
9) Setelah itu kertas yang sudah
kering bisa diangkat lepas dari tapisan.
10) Sebelum digunakan, kertas yang diperoleh disimpan di tempat yang kering.
Kertas dari
kulit durian berwarna alami sawo matang. Bila tidak menggunakan kulit buah lain
sebagai pemberi warna, pewarnaan dapat dilakukan dengan menambahkan cat ketika
berlangsungnya pengadukan dalam tangki. Takaran cat yang diberikan adalah 20 g
per 4 kg bahan baku. Hiasan dan disain tertentu bisa pula ditambahkan, misalnya
dengan menempelkan kelopak atau daun bunga mawar segera setelah penapisan dan
sebelum penjemuran.
- Briket
Adapun cara
membuat briket dengan bahan dasar kulit durian adalah sebagai berikut :
Peralatan
1) Pisau / pemotong untuk
mencacah/mencincang kulit durian
2) Drum bekas untuk tempat
pembakaran
3) Saringan atau ayakan
4) Pengaduk
5) Tumbukan
6) Cetakan
7) Baskom untuk pengacian
8) Seng untuk penjemuran
Bahan
1) Kulit durian
2) Ranting atau jerami
3) Tepung kanji (sagu)
4) Air
Langkah Kerja
1) Kulit durian sebelumnya
dipotong potong atau dicacah-cacah hingga agak kecil ukurannya dengan tujuan
agar pembakaran nanti lebih cepat.
2) Apabila sudah dicacah atau
dicincang lalu dijemur dipanas matahari dengan alas seng agar proses
pengeringan lebih cepat
3) Selanjutnya siapkan drum tadi
cari tempat yang sedikit lapang, masukkan ranting atau jerami terlebih dahulu
disusul dengan kulit durian yang telah dijemur tadi lalu disusul lagi dengan
jerami atau ranting tetapi tumpukannya jangan terlalu tebal, bakar tumpukan
jerami dan durian tersebut, tutup dengan penutup denga sedikit lubang
diujungnya agar pembakaran merata dan ketika sudah tidak ada asap yang keluar
dari lubang tutup tersebut buka lalu diaduk aduk dan pastikan telah menjadi
arang, proses pembakarannya jangan terlalu lama.
4) Angkat dan pisahkan hasil
pembakaran tadi, saring dan pisahkan yang telah menjadi arang, kemudian
ditumbuk agar menjadi halus dan diayak atau disaring untuk mendapatkan bubuk
arang yang merata besarnya.
5) Langkah selanjutnya adalah
masukkan kedalam baskom, ambil sedikit tepung kanji (jangan terlalu banyak
cukup 15% saja) tepung ini difungsikan sebagai perekat, lalu aduk-aduk
hingga merata, nah baru setelah itu masukkan air sedikit demi sedikit sambil
tetap diaduk (air yang dikasih cukup 10% saja) aduk hingga adonan benar-benar
merata (kaya buat kue donat,hehe)
6) Ambil cetakan atau jika tidak
ada cetakan bisa gunakan tangan untuk mencetaknya, caranya untuk yang cetakan
tinggal masukkan saja adonan tadi agak sedikit dipadatkan dalam cetakkannya,
nah untuk yang memakai tangan cukup dengan cara mengepal-ngepalnya sesuai
dengan bentuk yang diinginkan (bulat, lonjong,petak,dll) asal sedikit padat dan
rapat dan lebih enak lagi apabila nikmat dipadang,hehe.
7) Adonan yang sudah dicetak
dijemur diterik matahari dengan alas seng, dijemur selama 1/2 hari tergantung
dengan cuaca yang mendukung, yang jelas hingga benar-benar kering.
8) Setelah kering langkah yang
terakhir adalah angkat dan disimpan didalam tempat yang tidak lembab.